Berita

Ketar-ketir Harga Beras Bakal Makin Melonjak, Pandangan Ekonom: Opsi Impor Beras Juga Sudah Terlambat

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan bahwa  gejolak harga beras yang tidak menentu perlu diwaspadai oleh pemerintah. Pasalnya, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan, terpantau harga dari beras rata-rata nasional alami kenaikan dari Rp11.950 per september menjadi Rp12.300 per kg di akhir november.

“Kalau harga beras terus naik, efeknya langsung terasa ke inflasi. Sementara untuk opsi impor beras juga sudah terlambat, karena harga impor di negara asal juga naik,” ujar Bhima ketika dihubungi Tempo pada Minggu, 4 Desember.

Selain beras, ia menjelaskan terdapat kenaikan harga daging ayam dan telur ayam.  Kenaikan harga dua komoditas tersebut, kata Bhima, biasanya terpengaruh faktor seasonal atau musiman jelang libur natal dan tahun baru. “Yang perlu diperhatikan soal telur dan ayam adalah harga pakan ternak,” ucapnya.

Selain Harga Beras, Kebutuhan Pokok Lain Berpotensi Besar Bakal Naik!

Sementara itu, Bhima menyebut harga cabai masih terpantau stabil. Namun, risiko cuaca musim hujan bisa berpengaruh ke harga cabai dan bawang merah. Lebih lanjut, ia mengatakan pada Desember 2021, imbas harga minyak goreng sudah terasa ke inflasi tahunan. Daging ayam dan cabai rawit juga menjadi pendorong inflasi dari sisi pangan.

“Tahun ini, minyak goreng stabil karena harga bahan baku CPO turun, tapi ada faktor biaya pupuk, selisih kurs rupiah, naiknya sisi permintaan karena mobilitas longgar, dan efek harga BBM yang naik masih dirasakan ke sektor pengangkutan pangan,” jelasnya. Sehingga inflasi akhir tahun 2022 jauh lebih tinggi dari 2021.

Bhima menyebut pemerintah harus perhatikan kesediaan dan stabilitas harga beras maupun gabah di tingkat petani. “Bulog harus all out, cadangan beras jangan diremehkan. Kemudian BI bisa lakukan stabilisasi nilai tukar rupiah agar tidak timbulkan imported inflation,” tutur dia.

Ia mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) harus rajin melakukan pengecekan, kalau pupuk bersubsidi kurang langsung melapor ke pusat. Menurut Bhima, kuncinya adalah ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau dan rantai distribusi harus terus dipangkas. Kira-kira apa yang bakal dilakukan pemerintah untuk menanggulangi permalahan gejolak harga beras?