Di tengah perhatian global terhadap perubahan iklim, Indonesia tidak terhindar dari lonjakan kadar Gas Rumah Kaca (GRK) yang mengkhawatirkan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi GRK, memberikan peringatan serius tentang situasi lingkungan yang memburuk di Tanah Air.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan temuan kenaikan konsentrasi Gas Rumah Kaca selama beberapa tahun terakhir, menyoroti kontribusi dari berbagai aktivitas manusia yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, data menunjukkan adanya kenaikan suhu global yang mengkhawatirkan, menantang kesepakatan internasional untuk membatasi kenaikan suhu bumi.
Melalui Forum Medan Merdeka 9, Dwikorita menyoroti pentingnya mengadopsi energi ramah lingkungan sebagai langkah awal dalam melawan perubahan iklim. Pergantian dari energi fosil menjadi sumber energi bersih dan penghijauan lahan menjadi kunci penting dalam mempertahankan keberlanjutan lingkungan.
Dalam konteks ini, penting bagi Indonesia untuk memprioritaskan strategi pengurangan Gas Rumah Kaca serta mengadopsi kebiasaan hidup yang ramah lingkungan. Dengan langkah-langkah proaktif, Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam upaya global untuk menjaga keseimbangan iklim dunia. Dengan adopsi energi alternatif yang lebih bersahabat dengan lingkungan, Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang berkelanjutan dan lebih hijau.
Demikian informasi seputar parahnya kenaikan suhu global karena Gas Rumah Kaca. Untuk berita ekonomi dan bisnis lainnya hanya di Subbali.com.