Indonesia-China Gelar Forum Investasi dan Perdagangan

Indonesia-China Business Forum on Investment and Trade 2018, Indonesia-China Gelar Forum Investasi dan Perdagangan. Indonesia berupaya meningkatkan kerja sama di bidang investasi dan perdagangan dengan China dengan menggelar Indonesia-China Business Forum on Investment and Trade 2018.

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa Indonesia dan China selama ini memiliki potensi investasi dan perdagangan yang sangat besar.

Akan tetapi, potensi ini masih terkendala oleh berbagai hal, salah satunya adalah informasi yang kurang memadai mengenai peraturan terkait investasi dan perdagangan di masing-masing negara.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, lanjutnya, KBRI Beijing bekerja sama dengan para pemangku kepentingan menyelenggarakan Indonesia-China Business Forum on Investment and Trade 2018 pada 26 September 2018 dengan tema Doing Business with Wonderful Indonesia.

Adapun, para pemangku kepentingan tersebut di antaranya Kemenko Maritim, BKPM, Kementerian Pariwisata, Inacham, Vmate App (Alibaba), CFLD, Kapal Api, Indofood, Papatonk, Mayora, Iflytek, Gezhouba.

Beliau menuturkan, forum Investasi tersebut bertujuan untuk membahas potensi investasi dan perdagangan, sekaligus mempertemukan mitra bisnis di bidang terkait agar terjadi kerja sama yang konkret.

“Forum Bisnis ini diharapkan dapat mempercepat dunia usaha dalam melakukan kerja sama konkret di antara kedua negara,” ujarnya dalam siaran pers, yang diterima, Minggu (30/9/2018).

Beliau mengatakan, Forum Investasi Bisnis tersebut dihadiri oleh sekitar 200 pebisnis baik dari Indonesia maupun dari China. Menurutnya, pebisnis dari kedua negara saling membahas mengenai investasi dan perdagangan di bidang infrastruktur dan pertambangan, ekonomi digital dan kreatif ekonomi, produk pertanian, serta makanan, dan minuman.

Dalam pidatonya saat membuka Forum Investasi Bisnis, Dubes Djauhari menegaskan forum tersebut sangat penting, karena bisa menjadi sarana untuk membahas berbagai peluang investasi dan perdagangan yang dapat mendorong terwujudnya kerja sama konkret antara dunia usaha kedua negara.

Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin sebagai keynote speaker menjelaskan mengenai wilayah investasi di Indonesia dan pembangunan 10 Bali baru oleh Pemerintah.

Kebijakan tersebut diyakini bisa memberikan kesempatan kepada investor untuk juga berkontribusi dalam pembangunan.