Harga batu bara dunia mengalami penurunan signifikan setelah stagnan selama tiga hari berturut-turut akibat melemahnya permintaan dan sentimen negatif dari pasar internasional. Berdasarkan data Bloomberg, pada Kamis (11/7) waktu Amerika Serikat, harga batu bara jatuh sebesar 1,10 persen menjadi 134,5 Dolar AS per ton. Sebelumnya, harga batu bara tercatat stabil di level 136 Dolar AS per ton.
Para analis mengungkapkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh permintaan yang melandai. Selain itu, pertambangan batu bara di Inggris tengah mendapatkan gugatan karena dianggap merusak iklim, sehingga mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan.
Kontrak batu bara Eropa juga tidak luput dari penurunan, jatuh ke level 102,95 Dolar AS per ton, yang merupakan level terendah dalam 10 minggu terakhir. Para pembeli masih wait and see, menantikan perkembangan ekonomi pada kuartal IV-2024 sebelum mengambil keputusan.
“Semua orang menunggu kuartal IV karena sepinya permintaan,” kata seorang trader asal Italia, dikutip dari Montel News.
Selain itu, India yang merupakan salah satu importir terbesar batu bara, diperkirakan akan mengurangi permintaan impornya akibat kondisi iklim yang tidak mendukung. Pada bulan Mei, impor batu bara India tercatat turun sedikit menjadi 26,19 juta ton (MT) dari 26,57 MT pada tahun sebelumnya.
“Impor batu bara turun 1,43 persen dibandingkan dengan 26,57 MT yang diimpor pada bulan Mei 2023,” kata data dari Mjunction.
Menurut Direktur Utama dan CEO Mjunction, Vinaya Varma permintaan impor kemungkinan akan tetap rendah dalam beberapa minggu mendatang karena musim hujan. Sementara itu, pertumbuhan produksi batu bara di pasar domestik diyakini akan tetap sehat.
Penurunan harga batu bara ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku industri. Dengan permintaan yang menurun dan kondisi cuaca yang kurang mendukung, industri batu bara harus mencari strategi baru untuk menghadapi kondisi pasar yang dinamis.
Dukungan terhadap energi terbarukan dan tekanan untuk mengurangi emisi karbon juga menjadi faktor yang mempengaruhi harga batu bara. Di tengah upaya global untuk beralih ke energi yang lebih bersih, industri batu bara harus beradaptasi untuk tetap relevan dalam jangka panjang.
Dengan situasi yang ada, para pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan dan mencari solusi untuk menghadapi tantangan yang ada. Penurunan harga ini juga menjadi pengingat akan pentingnya diversifikasi energi dan investasi dalam teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Demikian informasi seputar kabar terbaru harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.