Pelindo terus melanjutkan usahanya dalam melakukan transformasi mendalam terhadap pengelolaan pelabuhan di Indonesia, mengingat potensi maritim yang besar dalam negeri ini. GH Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono menegaskan bahwa Pelindo, sebagai BUMN di sektor kepelabuhanan, memiliki peran strategis dalam mendukung penguatan konektivitas laut di Indonesia. Setelah merger pada tahun 2021, Pelindo saat ini mengoperasikan lebih dari 120 pelabuhan di 32 provinsi di seluruh Indonesia.
“Pada tahun 2022, total throughput petikemas yang ditangani oleh Pelindo di seluruh pelabuhannya mencapai 17,2 juta TEUs. Angka tersebut berpotensi untuk terus tumbuh ke depan, sehingga kami harus memastikan kapasitas pelabuhan dapat terus menjawab kebutuhan yang ada,” ungkap Ali dalam pernyataan tertulis pada Kamis (31/8/2023).
Dorongan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif selama 2 tahun terakhir, mencapai lebih dari 5 persen, dan yang masih berlanjut hingga tahun ini, membawa potensi peningkatan dalam aliran barang di Indonesia, baik dalam skala domestik maupun internasional. Pembangunan pelabuhan menjadi salah satu kunci dalam memastikan konektivitas rantai pasok global, dan saat ini menjadi daya tarik bagi investor internasional.
Melihat peluang ini, Pelindo akan memperlihatkan proyek-proyek pelabuhan yang sedang dijalankan oleh kelompok perusahaan dalam acara flagship ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung pada 5-6 September 2023 di Jakarta. Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah New Priok Terminal, sebagai perluasan dari Pelabuhan Tanjung Priok.
“Terminal pertama telah beroperasi sejak 2016 yaitu New Priok Container Terminal 1 (NPCT1) yang dioperasikan melalui kemitraan Pelindo dengan mitra global Mitsui, PSA dan NYK Line,” papar Ali.
Ali juga menjelaskan bahwa saat ini sedang dalam tahap pembangunan Container Terminal 2 dan 3 (CT2 dan CT3) serta Product Terminal 1 dan 2 (PT1 & PT2), yang nantinya akan dilengkapi dengan akses jalan khusus New Priok Eastern Access (NPEA), terhubung dengan Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC). Pelindo juga terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra global dalam bentuk terminal operator, shipping line, dan sektor lainnya yang membawa nilai tambah bagi Indonesia.
Ali menambahkan bahwa proyek-proyek lain yang akan diperlihatkan pada AIPF meliputi Kijing Terminal, Makassar New Port, dan Bali Maritime Tourism Hub, yang semuanya menerapkan konsep green port atau pelabuhan berkelanjutan. “Dengan dukungan dari Pemerintah, Pelindo siap untuk membangun kemitraan dan kolaborasi dengan mitra global. Melalui berbagai proyek strategis ini, kami percaya bahwa peran Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di ASEAN akan semakin diperkuat,” tutup Ali.