Dana Rekonstruksi Bencana Buleleng Capai 15 M

BPBD pastikan meski dana yang dihibahkan jauh dari nilai pengajuan, pembangunan kembali infrastruktur yang rusak akibat bencana itu dapat berjalan maksimal.  Dana hibah diprioritaskan untuk membangun tanggul sungai di tiga desa, pengaspalan jalan dan pembangunan jembatan antar desa.

Setelah menunggu cukup lama, perbaikan dan rekonstruksi sarana dan fasilitas umum yang rusak akibat bencana  banjir bandang di awal tahun 2016 lalu, akan dilakukan tahun ini. Melalui proposal perbaikan infrastruktur dampak bencana yang diajukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, disetujui oleh Kementerian Keuangan Negara sebesar Rp 15 miliar berbentuk dana hibah.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur menjelaskan jumlah tersebut disetujui setelah proposal diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dua tahun lalu. Sebenarnya dari bencana banjir bandang yang terjadi pada Januari 2016 lalu yang meluluhlantakkan Desa Musi, Penyabangan dan Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng mengajukan total kerugian akibat bencana Rp 46 miliar.

Dari jumlah yang disetujui dalam proses pembangunan kembali fasilitas umum terdampak bencana menurut Subur mengutamakan zona terdepan, yang dekat dengan permukiman warga dan berdampak atau tidaknya kepada masyarakat jika terjadi kerusakan kembali. Dana hibah belasan miliar itu pun ditekakan Subur akan diprioritaskan untuk membangun tanggul sungai di tiga desa, pengaspalan jalan dan pembangunan jembatan antar desa. Sehingga dengan dibangunnya kembali infrastruktur tersebut dapat memudahkan akses perekonomian masyarakat dari dampak banjir bandang 2016 lalu.

Nilai itu terakumulasi dari parahnya kerusakan fasilitas umum yang sempat menyebabkan masyarakat setempat tidak dapat beraktivitas beberapa hari. Seperti tanggul, jembatan putus, jalan ambles, rumah warga hanyut dan rata tanah, kerusakan pura, jaringan air bersih hingga bendungan. Hanya saja saat tim verifikasi BNPB mengecek langsung ke lapangan, nilai yang disetujui sebesar Rp 15 miliar.

Sejauh ini menurutnya, proses pembanguan inftrastruktur itu sudah memasuki tahap penentuan pemenang tender. Pihaknya juga mengaku segera akan melaporkan sisa angaran untuk diterapkan dalam paket baru. “Semua anggaran ini kan harus habis, sehingga kalau ada sisa, kami lapor dulu ke BNPB minta petunjuk untuk mengerjakan paket baru,” imbuh dia. Hanya saja sisa tender dana itu hanya diperuntukkan untuk pembenahan di tiga desa terdampak banjir bandang.