Pelaku wisata berharap keamanan di pintu masuk Bali ditingkatkan setelah adanya teror bom di Surabaya, Jawa Timur. Beberapa tempat yang membutuhkan pengemanan ekstra adalah di Bandara Ngurah Rai,Pelabuhan Gili Manuk, Pelabuhan Padangbai, dan Pelabuhan Celukan Bawang.
Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) I Made Ramia Adnyana juga mengungkapkan jika keamanan perlu ditingkatkan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Peningkatan keamanan tersebut seperti pengecekan kendaraan serta orang yang memasuki Bali.
Selain keamanan di pintu masuk Bali, Made Ramai juga meminta pihak keamanan untuk meningkatkan keamanan di objek vital seperti hotel, tempat ibadah, obyek wisata dan tempat keramaian lainnya. Pelibatan masyarakat, para tokoh adat, kelian Banjar dan pecalang juga perlu aktif dalam menjaga ketertiban wilayah masing-masing.
Pelaku Wisata Minta Bali Diperketat Paska Teror Bom Surabaya
Permintaan itu disampaikan Made Ramai agar kejadian seperti teror bom di Surabaya tidak sampai terjadi di Bali. Seperti yang kita ketahui bahwa Bali memang menjadi tujuan wisata dari berbagai negara dunia. Sebagai wilayah pariwisata, Bali memang sangat rentan dengan isu keamanan.
Sebelumnya Polda Bali telah meningkatkan kewaspadaan serta menghimbau agar masyarakat agar tetap tenang serta waspada setelah adanya teror Bom di Surabaya. Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Hengki Widjaja mengungkapkan peningkatan kewaspadaan diantaranya adalah patroli yang diperbanyak, pengamanan di PAM Mako, dan petugas lapangan akan melakukan tindakan tegas, keras, dan terukur.
Jika dilingkungan masyarakat terjadi tindakan mencurigakan maka harus segera dilaporkan ke pihak berwajib terdekat.
Seperti yang kita ketahui bahwa telah terjadi teror Bom di sejumlah tempat di Surabaya. Diantaranya adalah di 3 Gereja di Surabaya, di rusunawa di Sidoarjo, dan teror di Polres Surabaya. Teror bom tersebut adalah jaringan JAD yang melibatkan perempuan dan sejumlah anak.
Jumlah korban meninggal sementara adalah 21 oang yang terdiri dari sipil dan pelaku pengeboman. Hingga saat ini Polri sedang melakukan penyidikan terdahap teror bom di Surabaya untuk mengungkap anggota jaringan yang terlibat.