Rusia dikabarkan tengah melangkah maju dalam upayanya untuk mengamankan kendali atas ladang minyak Eridu di Irak, yang diperkirakan menyimpan cadangan minyak sebanyak 7-10 miliar barel. Ladang yang kini dikuasai oleh perusahaan migas Rusia, Lukoil (60%), dan Inpex (40%), nampaknya akan berubah kepemilikan seiring Inpex yang memutuskan untuk melepas sahamnya, memberikan kesempatan bagi Lukoil untuk menguasai seluruh wilayah yang kaya akan minyak tersebut.
Menurut laporan dari Oilprice, seorang sumber dari sektor industri minyak Rusia mengungkapkan bahwa cadangan minyak di ladang ini mungkin 50% lebih besar dari perkiraan awal. Ladang minyak Eridu menjadi bagian dari wilayah eksplorasi dan pengembangan Blok 10 di Irak, dan dikenal sebagai penemuan minyak terbesar dalam dua dekade terakhir.
Rusia, melalui Lukoil, nampaknya memiliki niat untuk mengendalikan ladang cadangan minyak ini bersama mitra geopolitiknya, China. Langkah ini sejalan dengan tujuan Moskow dan Beijing untuk mengurangi pengaruh Barat dalam kesepakatan energi Irak. Upaya ini bertujuan untuk mendekatkan Baghdad dengan poros baru Iran-Arab Saudi serta mengakhiri hegemoni Barat di Timur Tengah.
Sebagai bagian dari langkah ini, Kementerian Perminyakan Irak telah memberikan persetujuan kepada Inpex, perusahaan minyak asal Jepang, untuk menjual 40% sahamnya di wilayah Blok 10 yang mencakup ladang Eridu. Pada Maret 2023, perusahaan minyak negara Irak, Dhi Qar, secara resmi menyetujui pengembangan cadangan minyak Blok 10, termasuk ladang Eridu. Kontrak untuk Blok 10 ini, yang diberikan kepada Lukoil dan Inpex pada 2012, memberikan upah yang relatif tinggi, mencapai US$5,99 per barel.
Menurut perkiraan Kementerian Perminyakan Irak pada tahun 2021, produksi puncak dari ladang Eridu diharapkan mencapai setidaknya 250 ribu barel per hari pada tahun 2027. Namun, sumber industri minyak Rusia meyakini bahwa produksi puncak sebenarnya bisa mencapai 100 ribu barel per hari lebih tinggi dari perkiraan tersebut.
Demikian informasi seputar cadangan minyak di Irak. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.com.