Balai Besar Karantina Pertanian Belawan (BBKP Belawan) sukses memfasilitasi ekspor tepung larva sebanyak 17,8 ton ke Amerika Serikat. Tepung larva ini merupakan hasil olahan dari komoditas sub-sektor peternakan asal Sumatera Utara yang diekspor untuk pertama kalinya. Komoditas ini akan digunakan sebagai food additive untuk pakan hewan seperti anjing, kucing, ikan, udang, ayam, burung dan unggas lainnya.
Menurut Lenny Hartati Harahap, Kepala BBKP Belawan, ekspor tepung larva senilai Rp692,6 miliar ini milik PT. BI yang juga merupakan eksportir baru. Dengan demikian, ekspor ini menambah daftar pelaku usaha agribisnis baru di Sumatera Utara.
Sebelum diekspor, Karantina Pertanian Belawan melakukan pemeriksaan terhadap media pembawa dan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan negara tujuan. Selain itu, diberikan juga Sertifikat KH-12 (Sertifikat Sanitasi Produk Hewan) sebagai bukti bahwa tepung larva tersebut telah memenuhi persyaratan.
Ekspor tepung larva ini dikemas dalam karung goni ukuran 25 kg/karung sesuai dengan permintaan negara tujuan. Sebelum diekspor, tepung larva harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Langkah ini menunjukkan keseriusan BBKP Belawan dalam memfasilitasi komoditas ekspor maupun impor dan antar area.
Kepala Baratan Bambang menambahkan bahwa setiap komoditas yang dikirim dari pelabuhan dan udara, wajib diperiksa oleh BBKP Belawan, mulai dari hasil pertanian ataupun hewani, baik di laboratorium ataupun secara kasat mata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa komoditas yang diekspor atau diimpor memenuhi standar kualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Tepung larva yang diekspor ke Amerika ini cukup unik karena memiliki banyak manfaat untuk pakan ternak.
Selain itu, ekspor ini juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pelaku usaha di bidang peternakan dan agribisnis di Sumatera Utara. Kesuksesan ekspor tepung larva ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspor produk peternakan dan agribisnis yang dapat meningkatkan perekonomian negara.