Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap produksi tambang dalam negeri, termasuk produksi batu bara. Langkah tersebut dilakukan sebagai respons terhadap berbagai tantangan, seperti penurunan harga komoditas dan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba), Tri Winarno menyampaikan bahwa evaluasi terhadap Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan tambang akan menjadi prioritas.
“Kemungkinan produksi bisa dipotong jika ditemukan ketidakpatuhan terhadap jaminan reklamasi pasca tambang, tingginya angka kecelakaan tambang, atau pelanggaran lainnya,” kata Tri dalam pernyataannya, Selasa (14/1).
Berdasarkan data MODI Kementerian ESDM, produksi batu bara Indonesia pada 2024 mencapai angka 830,48 juta ton.
Angka tersebut mencerminkan posisi Indonesia sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia. Namun, seiring dengan tren penurunan harga batu bara global, pemerintah memutuskan untuk menurunkan target produksi pada 2025 menjadi 725 juta ton.
“Kami ingin memastikan bahwa produksi mineral dan batu bara tidak hanya berorientasi pada volume tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan,” tambah Tri.
Evaluasi ini tidak hanya dilakukan pada batu bara, tetapi juga pada mineral lainnya, seperti nikel. Tri menekankan pentingnya keberlanjutan dalam operasional pertambangan, termasuk penanganan reklamasi pasca tambang dan pengurangan angka kecelakaan kerja.
Langkah pemerintah itu diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam, menjaga keseimbangan pasar, serta mendukung upaya penurunan emisi karbon. Dengan penurunan target produksi batu bara, industri tambang diharapkan dapat beradaptasi dengan dinamika global yang semakin menuntut praktik ramah lingkungan.
“Ke depan, evaluasi ini akan menjadi momentum bagi industri tambang untuk meningkatkan standar operasional mereka, baik dari segi keselamatan maupun keberlanjutan lingkungan,” tutup Tri.
Demikian informasi seputar perkembangan produksi batu bara 2024 ke 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.