Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi pemulihan investasi pada kuartal II/2025 akan tetap tertahan. Faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut adalah ketidakpastian global, terutama terkait kebijakan tarif dari Donald Trump yang memicu ketegangan perdagangan internasional.
Selain itu, buruknya efektivitas kebijakan dalam negeri juga menambah tekanan pada sektor swasta yang menguasai 88 persen total aktivitas investasi.
Meskipun diperkirakan ada sedikit perbaikan dibandingkan kuartal I/2025 yang mencatatkan pertumbuhan hanya 2,12 persen, angka investasi pada kuartal II/2025 diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 4,42 persen.
Prediksi Pemulihan Investasi Tertahan, Apa yang Dihadapi Indonesia?
Menurut CORE, ketegangan geopolitik, terutama konflik di Timur Tengah dan tarif resiprokal yang diterapkan oleh AS, turut memperburuk arus investasi global.
Namun, meski ada tren penurunan investasi global, aliran investasi langsung ke kawasan ASEAN cenderung meningkat. Negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, memperoleh sebagian dari aliran investasi yang keluar dari China.
Meskipun demikian, Indonesia hanya mencatatkan 10 persen dari total investasi yang masuk ke ASEAN, yang menunjukkan bahwa Indonesia belum menjadi tujuan utama investasi global.
Salah satu faktor penghambat adalah kurangnya daya saing Indonesia dalam menarik investor, terutama dalam hal kualitas tenaga kerja dan ketidakpastian kebijakan yang mengganggu iklim investasi. Efektivitas kebijakan pemerintah yang menurun, serta penurunan ranking Indonesia dalam hal efisiensi pemerintahan dan daya saing bisnis, berkontribusi terhadap lambannya pemulihan investasi.
Kesimpulan
Prediksi pemulihan investasi Indonesia pada kuartal II/2025 menunjukkan tantangan besar, baik dari faktor eksternal maupun internal. Diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan kepercayaan investor agar pemulihan dapat berjalan lebih cepat.
Demikian informasi seputar prediksi pemulihan investasi Indonesia pada kuartal II/2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.