Pembangunan PLTA Kayan dilakukan sebagai upaya integrasi dengan kawasan industri.

PT Kayan Hidro Energi (KHE) telah menjalin kesepakatan dengan PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV untuk membendung Sungai Kayan, Kalimantan Utara (Kaltara).  Guna dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Pada tahun 2024 sudah bisa menghasilkan listrik,” papar Direktur Operasional PT KHE Khaerony di Hotel JW. Mariott Jakarta, Rabu (21/8/2019). Seperti dikutip dari JPNN.com.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, bahwa listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan akan dipergunakan untuk menopang kebutuhan listrik di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning.

“Jadi, tiga kegiatan besar itu sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi,” papar Moledoko saat mengawal penadatangan nota kesepahaman (MoU) pada pertengahan Agustus lalu.

PLTA Kayan ikut dongkrak perekonomian kaltara

Gambar PLTA (Kalimantanberita.com)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, agar roda perekonomian di Kalimantan Utara dapat tumbuh dengan baik, maka diperlukan pembangunan insfratruktur yang tepat guna.

Dia berpendapat, pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sungai Kayan, tidak hanya ditujukan untuk ketahanan energi, namun juga menggerakkan roda ekonomi di Kalimantan Utara.

Bambang menyebut, Kawasan Industri di Kalimantan Utara tidak bisa mengakomodir keberadaan industri alumunium jika tidak dukung dengan PLTA dengan kapasitas yang besar.

Bambang menambahkan, upaya Kalimantan untuk melangkah maju dalam 5 tahun ke depan merupakan investasi. Karena di masa mendatang akan ada pusat industri dan Kawasan Ekonomi Khusus.

“Kalau Tanah Kuning diusulkan menjadi pabrik skala besar alumunium, maka listrik, jalan, fasilitas Kawasan Industri harus tersedia,” ujar Bambang (27/8/2019) seperti dikutip dari Bisnis.com.

Asal tau saja, Pembangkit Listrik berbasis tenaga air yang akan dibangun di Kaltara ditargetkan mampu menghasilkan daya sebesar 9.000 megawatt (MW).

Angka itu melebihi kapasitas yang dihasilkan oleh PLTA Cirata di Jawa Barat yakni sebesar 1.008 MW. Bahkan daya yang dihasilkan PLTA Kayan tiga kali lebih besar  ketimbang PLTA miliki Vietnam yakni PLTA Son La dengan Kapasitas sebesar 2.400 MW