Investasi KIHI (Kawasan Industri Hijau Indonesia) di Kalimantan Utara tengah menjadi sorotan dengan rencana pembangunan beragam fasilitas industri yang berpotensi mendongkrak ekonomi daerah. Investasi KIHI tidak hanya berfokus pada sektor petrokimia, tetapi juga mencakup berbagai industri strategis lainnya. Salah satu proyek besar di KIHI adalah pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) alumina dengan kapasitas tiga juta ton per tahun.
Selain itu, terdapat rencana pendirian pabrik besi dan baja (iron and steel) dengan kapasitas lima juta ton per tahun, yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan industri dalam negeri serta meningkatkan ekspor.
Tidak hanya itu, investasi KIHI juga akan menjadi pusat industri baterai kendaraan listrik dengan kapasitas 265 Giga Watt hour (GWh) serta pembangunan pabrik polycrystalline silicon dengan kapasitas 1,4 juta ton. Kedua proyek ini mendukung inisiatif energi baru terbarukan (EBT), sejalan dengan visi Indonesia menuju green economy.
Gubernur Kaltara, DR (HC) H Zainal A Paliwang, M.Hum, menegaskan pentingnya investasi untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Blue economy dan green economy dalam konsep green energy lagi gencar dilakukan,” ujarnya. Zainal menambahkan bahwa banyak investor tertarik pada proyek-proyek seperti geothermal, solar panel, power plant, dan hydropower, yang menjanjikan masa depan cerah bagi perekonomian Kaltara.
Investasi KIHI diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, serta memutar roda ekonomi secara merata.
Gubernur Zainal juga memaparkan berbagai potensi investasi lain di Kaltara yang dapat menarik minat investor, termasuk pembangunan Pelabuhan Bebatu di Kabupaten Tana Tidung, hotel dan restoran (MICE Construction) di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau, serta industri hilirisasi rumput laut di Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan.
Untuk mendorong realisasi investasi, pemerintah Kaltara telah menyiapkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penerapan Zona Integritas (ZI), Wilayah Bebas Korupsi (WBI), Fakta Integritas (FI), dan layanan perizinan berbasis online. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor dalam mengurus perizinan dan menjalankan usaha di KIHI.
Dengan adanya investasi besar di KIHI, Kalimantan Utara tidak hanya akan menjadi pusat industri hijau di Indonesia, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Investasi KIHI menjadi bukti nyata bahwa Kaltara siap menyambut masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Demikian informasi seputar investasi KIHI di Kaltara yang berpotensi besar untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.