Investasi Hilirisasi Industri Mineral: Menlu RI Harapkan Kerja Sama Lebih Dalam dengan Tajikistan?

Indonesia terus berupaya memperkuat sektor hilirisasi industri mineral melalui peningkatan investasi asing, salah satunya dengan menggandeng Tajikistan. Dalam pertemuan dengan Duta Besar Non-Residen Republik Tajikistan, Ardasher Qodiri yang berlangsung pada Selasa (4/3) di Jakarta, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, mengungkapkan harapannya agar Tajikistan dapat memperluas investasi hilirisasi industri mineral.

Tajikistan merupakan salah satu investor terbesar di kawasan Asia Tengah, telah menanamkan total investasi sebesar USD5 juta dalam lima tahun terakhir. Menlu Marsudi berharap agar negara tersebut dapat melanjutkan komitmennya melalui investasi hilirisasi industri mineral.

Hal itu, menurut Menlu sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mendorong hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

“Investasi di sektor hilirisasi industri mineral akan sangat bermanfaat bagi Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memperkuat perekonomian domestik,” ujar Menlu Marsudi.

Investasi hilirisasi industri mineral di Indonesia tidak hanya berpotensi memberikan keuntungan ekonomi yang besar, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan mentah, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam.

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Marsudi juga menyambut baik peningkatan kunjungan pejabat tingkat tinggi antara kedua negara. Salah satunya adalah kunjungan Perdana Menteri Tajikistan yang dijadwalkan pada acara 10th World Water Forum di Bali pada tahun 2024.

Pertemuan itu diharapkan dapat membuka peluang lebih banyak perjanjian kerjasama yang akan memfasilitasi penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Tajikistan yang telah terjalin selama 30 tahun.

Demikian informasi seputar investasi hilirisasi industri mineral. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.