M Romahurmuziy Ketua Umum PPP, saat mengikuti forum investasi 16th Asian Statesmen’s mengatakan perekonomian global mulai membaik sejak tahun 2017 lalu, namun tetap banyak tantangan yang harus diwaspadai.
Tantangan ekonomi yang dihadapi sejumlah negara dalam 16th Asian Statesmen’s Forum investasi yang digelar di Hotel Pullman, Jakarta, (26/8). Forum Investasi yang dihadiri sejumlah stakeholder negara-negara Asean dan Jepang ini mendiskusikan hubungan antar negara saat ini maupun masa mendatang.
“Saat ini Dolar AS juga menguat terhadap semua mata uang utama, termasuk rupiah yang terdepresiasi sebesar 7,6% sejak tahun,” kata Rommy
Ia mencontohkan perang perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat (AS) mempengaruhi volume perdagangan global dan GDP dunia. Tantang lainnya adalah normalisasi moneter yang diterapkan The Fed dan bank-bank besar negara maju membawa risiko pembalikan modal.
Di tengah sejumlah tantangan yang ada, Rommy yakin Indonesia mampu menghadapi dengan baik. Saat ini pemerintahan presiden Joko Widodo memiliki kebijakan yang memberikan perhatian pada pengembangan sumber daya manusia dan kesetaraan pertumbuhan ekonomi.
Ia mencontohkan perang perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat (AS) mempengaruhi volume perdagangan global dan GDP dunia. Tantang lainnya adalah normalisasi moneter yang diterapkan The Fed dan bank-bank besar negara maju membawa risiko pembalikan modal.
“Pemerintah misalnya meningkatkan investasi bidang pendidikan seperti memperkuat pendidikan kejuruan serta beasiswa untuk siswa dari keluarga miskin. Rehabilitasi infrastruktur sekolah juga prioritas pertama,” tambah Rommy dalam forum investasi.
Sementara itu pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu andalan Presiden Jokowi juga terus ditingkatkan. Tahun depan, anggaran infrastruktur meningkat 2,4% menjadi 420,5 Triliun.
“Setelah pembangunan infrastruktur ini berhasil selanjutnya yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah what’s next after infrastructure,” kata Rommy.
Diskusi 16th Asian Statesmen’s Forum Investasi ini dipimpin oleh President of GRIPS, Akihiko Tanaka dari Jepang. Dari Indonesia, selain Rommy, hadir Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), Arifin Panogoro (pendiri Medco Group), M. Lutfi (mantan menteri perdagangan), Hasto Kristiyanto (PDIP) dan lainnya. Sementara dari Malaysia hadir Jannie Lasimbang (Assistant Minister of Law and State Affairs, State of Sabah) dan Syamsul Iskandar Mhd Akin (Deputy Minester of Primary Industries).
Dari Filipina di antaranya hadir Al-Hajj Murad Ebrahim (Chairman the Moro Islamic Liberation Front). Sedangkan dari Jepang ada sejumlah tokoh di antaranya Yoshimasa Hayashi (Menteri pendidikan, kebudayaan, olahraga, sains, dan teknologi).