Para ekspatriat yang tinggal di Singapura semakin kesulitan karena harga sewa properti dan rumah yang semakin melambung. Menurut hasil penelusuran, harga sewa rumah di Singapura telah meningkat hingga 29,7% secara tahunan dibandingkan dengan tahun 2022, yang merupakan tingkat tertinggi sejak 2007.
Beberapa orang asing yang tinggal di Singapura juga mengeluhkan bahwa pemilik properti memanfaatkan gejolak pasar untuk menaikkan harga sewa, beberapa bahkan menggandakan harga sewa properti. Meskipun laju kenaikan sewa tampaknya mulai melambat, pemilik properti masih bisa menaikkan harga hingga dua digit.
Hal ini membuat banyak ekspatriat di Singapura merasa kesulitan dan berpikir untuk mencari hunian baru yang lebih terjangkau. Seorang ekspatriat asal Indonesia, Francesca tinggal di Singapura bersama keluarganya akan kehabisan masa sewa akhir bulan ini. Pada awal tahun, pemilik properti meminta harga dua kali lipat untuk memperpanjang kontrak sewanya.
Tingginya Harga Sewa Properti di Singapura Bikin Ekspatriat Kesulitan
Wanita berusia 34 tahun itu mengatakan pemiliknya awalnya meminta kenaikan sewa 60%, tetapi kemudian menaikkan tawaran menjadi 100%. “Setiap kali kami bernegosiasi, dia menaikkan harga. Kami benar-benar kesal karena itu tidak adil,” kata Francesca.
Banyak pemilik properti juga menawarkan “kesepakatan bebas sewa” untuk meyakinkan penyewa untuk menyetujui harga sewa yang tinggi. Tawaran ini adalah tidak ada biaya sewa untuk beberapa bulan pertama. Namun, beberapa ekspatriat menganggap tawaran ini tidak adil karena pemilik properti menuntut harga sewa yang lebih tinggi dari harga pasar.
Beberapa pakar memprediksi bahwa harga sewa properti mungkin akan turun pada akhir 2023. “Bantuan diharapkan datang hanya dari paruh kedua tahun 2023 ketika ekonomi yang melambat dan kejatuhan di sektor teknologi mulai bekerja melalui sisi permintaan pasar persewaan,” kata Direktur Eksekutif Penelitian dan Konsultasi di Savill Singapura, Alan Cheong.
Dalam kondisi melambungnya harga sewa properti ini, banyak ekspatriat di Singapura mencari cara baru demi menghindari meroketnya harga sewa. Bagi mereka yang mampu, membeli properti bisa menjadi solusi jangka panjang untuk menghindari kenaikan harga sewa. Namun, bagi yang tidak mampu, mencari hunian yang lebih terjangkau bisa menjadi pilihan yang lebih realistis.