Harga batu bara global terus menunjukkan tren pelemahan di tengah meningkatnya ketegangan konflik antara Ukraina dan Rusia. Pada perdagangan Selasa (19/11), harga batu bara acuan Newcastle untuk kontrak Desember tercatat di angka USD141,75 per ton, turun 0,87% dari posisi sebelumnyalasi perang membawa dampak signifikan terhadap pasar energi.
Ukraina menggunakan rudal jarak jauh Army Tactical Missile System (ATACMS) buatan AS untuk menyerang depot senjata di wilayah Rusia. Serangan ini menimbulkan ledakan besar, menandai penggunaan pertama ATACMS di medan perang .
Dam yang berkepanjangan berpotensi mengganggu pasokan batu bara global. Salah satu pemasok utama batu bara dunia, Rusia menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan stabilitas ekspornya sehingga harga batu bara turun.
Namun, faktor lain turut menekan harga, termasuk penurunan impor batu bara India pada Oktober 2024 sebesar 31,8% menjadi 13,56 juta metrik ton. Ini merupakan penurunan terbesar dalam 15 bulan terakhir .
Penurunan teebabkan oleh perlambatan pembangkitan listrik dan peningkatan energi bersih. Sebagai pengimpor batu bara terbesar kedua di dunia, India beralih menggunakan batu bara domestik yang lebih ekonomis.
Sebaliknya, impor batu bara China naik 29% pada periode yang sama, mencatatkan rekor baru di tahun 2024. Namun, harga batu bara global mengalami melemah.
Meskipun diperkirakankenaikan impor batu bara India dalam beberapa pekan mendatang, analis memprediksi total impor tahunan masih berada di bawah level 2023. Tingginya stok di pelabuhan menjadi salah satu faktor yang memperlambat arus pengiriman .
Di tengah dinamika pasar globa di negara-negara besar menunjukkan pola konsumsi yang berbeda. Harga yang lebih kompetitif menjadi kunci bagi negara seperti China untuk mengoptimalkan impor. Sementara itu, di India, batu bara lokal menjadi pilihan utama dalam upaya menekan biaya energi.
Demikian informasi seputar penurunan harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.