Forum Investasi Amerika Serikat Menteri Rini Jelaskan Investasi 7 Sektor di Indonesia

Forum Investasi Indonesia Amerika “Central for Strategic & International Studies (CSIS) – Bank BNI Roundtable” terselenggara di Washington DC, Amerika Serikat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam forum investasi tersebut mengundang para investor asal Amerika Serikat untuk menanamkan investasinya di tujuh sektor di Indonesia.

Ketujuh sektor itu merupakan sektor yang tengah dipercepat pembangunannya oleh Pemerintah guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi yakni sektor energi terbarukan, pertambangan mineral, infrastruktur, transportasi darat, transportasi laut dan udara, industri manufaktur dan pariwisata.

Forum investasi di Amerika Menteri Rini hadir bersama Deputi bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno bersama sejumlah Direktur Utama BUMN.

Hadir pula sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Negeri seperti Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Joni Hermana, Rektor Universitas Padjajaran Tri Hanggono Achmad dan Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Menteri Rini menjelaskan, pada sektor energi terbarukan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Pemerintah tengah mengembangkan potensi besar dari energi panas bumi (geothermal), solar panel (tenaga surya) dan pembangkit listrik bertenaga angin.

Presiden menargetkan sedikitnya 23 persen bauran energi nasional akan berasal dari sumber terbarukan pada 2025. Oleh karena itu, lanjut Rini, BUMN energi saat ini tengah fokus mengembangkan proyek geothermal senilai USD 19,3 miliar.

Menteri Rini menjelaskan dalam Forum Investasi (CSIS) – Bank BNI Roundtable Amerika. Indonesia terletak tepat di antara dua lempeng tektonik besar, memiliki 40 persen dari cadangan panas bumi dunia (setara dengan 28,5 GWe). Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi geothermal terbesar. Indonesia juga terletak tepat di khatulistiwa dan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Ini berarti bahwa Indonesia juga memiliki potensi luar biasa untuk pembangkit listrik tenaga surya dan angin.

“forum investasi tersebut jelasnya, sektor energi Indonesia adalah pasar yang sangat strategis,” ujar Rini.

Selain itu, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar kelima di dunia dengan memiliki cadangan batubara sekitar 26 miliar ton (per 2017).

Pemerintah juga saat ini tengah serius mewujudkan hilirisasi hasil tambang Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan investasi besar untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Forum Investasi sektor infrastruktur, Rini turut mengungkap peluang investasi pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Walini, Jawa Barat. KEK Walini yang terletak di antara Jakarta dan Bandung ini akan fokus pada hiburan, pendidikan dan penelitian farmasi. Sedikitnya, nilai investasi yang ditawarkan pada proyek ini mencapai USD 3,6 miliar.

Adapun peluang investasi di berbagai konsesi Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta sebagai penghubung hub konektivitas berbagai area di kota melalui transportasi multimode.