Kayan Hydro Energi merupakan sebuah perusahaan yang berkonsentrasi dalam proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kalimantan Utara.
Proyek ini terbilang besar karena digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Indonesia. Penasaran dengan beberapa fakta Kayan Hydro Energi? Yuk kita bahas!
Visi dan Misi PT Kayan Hydro Energi
Visi
Menjadi perusahaan pembangkit listrik tenaga air terkemuka di Indonesia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Misi
- Membangun dan mengoperasikan PLTA Kayan Cascade secara profesional dan efisien.
- Menyediakan energi listrik yang andal dan terjangkau bagi masyarakat.
- Melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat di sekitar proyek.
Fakta Kayan Hydro Energi
- Sudah Tuntaskan Semua Izin Pembangunan PLTA Kayan
PT Kayan Hydro Energy (KHE) mengklaim sudah menuntaskan seluruh izin pembangunan proyek bendungan serta pembangkit listrik tenaga air, ataupun PLTA Kayan.
Salah satunya terpaut permintaan desain ulang bendungan sebab tidak sesuai lokasi dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Buat Ditjen SDA sesungguhnya enggak ada permasalahan. Ini pula sudah dirapatkan 2 kali di Kantor Staf Presiden. Serta juga sudah dilakukan tanggapan surat, serta telah berjalan secara normatif. Mereka pula tidak mempermasalahkan,” ucap Direktur Operasional Kayan Hydro Energy Khaeroni di proyek bendungan 1 PLTA Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Minggu (10/12/2023).
2. Milik Tjandra Limanjaya
Siapa sangka rupanya PT Kayan Hydro Energy (KHE) merupakan kepunyaan Tjandra Limanjaya yang telah sangat terkenal selaku seseorang pebisnis sukses dari Indonesia.
Tjandra Limanjaya memiliki banyak investasi bisnis di berbagai industri mulai dari energi hingga pariwisata. Apalagi bisnisnya saat ini sudah berkembang hingga ke tingkatan internasional.
3. Jalin Kerjasama Dengan Hashim Djojohadikusumo
Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo berkata bakal ambil bagian dalam pembangunan proyek PLTA Kayan Cascade yang ialah PLTA penghasil 9000 MW, sehingga tercatat-sebagai PLTA terbesar se Asia Tenggara. Proyek yang dibentuk di atas Sungai Kayan, Kalimantan Utara ini terdiri dari 5 cascade, di mana tidak hanya menghasilkan listrik, PLTA ini nantinya bakal. memberikan banyak benefit untuk lingkungan serta sekitarnya. Semacam pertanian, perkebunan, kehutanan, irigasi serta pariwisata.
“Jadi dari dulu saya selalu mendukung proyek-proyek yang dirasa sangat berguna untuk pembangunan nasional. Sehingga seluruh proyek yang dirasa bakal memberikan manfaat besar itu wajib didukung. Serta saya selalu mendukung. Dari dulu saya senantiasa mendukung. Jadi proyek-proyek yang besar manfaatnya seperti PLTA Kayan Cascade ini jangan sampai ada halangan ataupun rintangan,” papar Hashim.
Lebih jauh Hashim berkata, saat ini juga grupnya memiliki proyek serupa di Kalimantan Timur.“ Proyeknya sama. Ialah proyek tenaga terbarukan. Intinya jika menyangkut EBT (Energi Baru Terbarukan) aku selalu tertarik,” kata dia.
Ia menambahkan, pemilik ataupun owner PT Kayan Hydro Energy, Tjandra Limanjaya ialah kawan lama dirinya. Apalagi dia telah bersahabat dengan Tjandra Limanjaya sejak 10 tahun lalu.“ Bahkan Pak Tjandra sudah berteman dengan kakak saya semenjak 30 tahun lalu,” ucapnya.
4. Mendapat Gelar Warga Kehormatan Masyarakat Dayak
Upacaran pemberian gelar dilakukan saat sebelum aktivitas pelantikan serta rapat kerja Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Utara di Balai Adat Dayak Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu ,(9/12). Penyerahan mahkota selaku anggota kehormatan diberikan langsung oleh Presiden Majlis Adat Dayak Nasional Marthin Billa serta disaksikan Pimpinan DAD Kaltara Johny Laing Impang.
Pemberian gelar tersebut dihadiri oleh Gubernur Kaltara Zainal Aridin Paliwang, Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan, para bupati di Kaltara, sampai tokoh-tokoh Pemuka Warga Kaltara.
Kegiatan pemberian gelar kehormatan tersebut dimeriahkan oleh tarian adat Dayak, tarian adat Kabupaten Tanah Tidung, serta persembahan lagu daerah.
Penganugerahan ditandai dengan pengenaan baju kebesaran adat dayak kepada Tjandra Limanjaya, mulai dari mahkota di atas kepala sampai pakaian kebesaran.
“Mudah-mudahan apa yang sudah diberikan kepada saya pada hari ini dapat menaikkan tekad, semangat serta bakti saya kepada masyarakat Dayak serta penduduk di Kalimantan Utara,” ucap Tjandra usai kegiatan pemberian gelar di Kaltara, Sabtu (9/12).