Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto menyoroti isu dominasi mafia dalam industri LPG (Liquefied Petroleum Gas ) di Indonesia. Dalam pernyataannya, Mulyanto menekankan bahwa pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap kelompok mafia yang diduga menguasai sektor tersebut. Dia menekankan pentingnya tata kelola yang transparan dan adil dalam industri migas, terutama setelah adanya temuan lapangan migas baru yang memiliki potensi besar.

“Mafia impor migas harus ditindak tegas. Pemerintah harus memetakan potensi LPG lebih awal agar dapat merumuskan perencanaan pengelolaan yang terpadu,” tegas Mulyanto melalui keterangan resminya pada Minggu, 5 November 2023.

Mulyanto juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan lembaga seperti SKK Migas dan Pertamina dalam pengelolaan sumber daya gas baru yang ditemukan. Dengan adanya potensi peningkatan produksi industri LPG sebesar 1,2 juta ton, Mulyanto optimis bahwa hal ini dapat mengurangi impor gas dan menekan defisit perdagangan migas negara.

“Dengan adanya potensi baru ini, Indonesia memiliki peluang untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG dan mengurangi defisit perdagangan migas. Diperlukan perencanaan yang matang agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat,” sambung Mulyanto soal industri LPG.

Mulyanto juga menegaskan bahwa pemerintah perlu memberikan kemudahan dan insentif bagi para investor yang tertarik berinvestasi di sektor energi, untuk memastikan potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan ekonomi nasional.

Demikian informasi seputar insight tentang isu penting dalam industri LPG di Indonesia dan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan potensi sumber daya gas yang baru ditemukan demi kesejahteraan dan kedaulatan energi negara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.com.