Realisasi Investasi KEK pada semester I-2025 mencapai Rp294 triliun. Angka ini dicapai dari 25 Kawasan Ekonomi Khusus yang tersebar di Indonesia. Porsi terbesar masih disumbang sektor manufaktur dan pengolahan, sementara jasa pendidikan, kesehatan, dan digital turut berkembang.
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyebut capaian ini sesuai target pemerintah. Dari sisi tenaga kerja, KEK berhasil menyerap 187 ribu pekerja hingga pertengahan 2025. KEK Kendal, Gresik, dan Galang Batang mencatat penyerapan tertinggi.
Jumlah pelaku usaha dalam KEK juga meningkat menjadi 442 perusahaan. KEK Kendal mencatat jumlah terbanyak, yakni 128 industri. Tren ini diperkirakan terus bertambah seiring masuknya investor baru, khususnya di KEK Gresik.
Pemerintah Genjot Investasi KEK dengan Insentif Pajak
Ekspor dari Investasi KEK juga mencatat pertumbuhan signifikan. Nilainya mencapai Rp82 triliun dengan kontribusi utama dari smelter alumina di KEK Galang Batang yang telah menembus lebih dari 2 juta ton per tahun.
KEK Kendal memperkuat posisinya sebagai produsen katoda dan anoda, sedangkan KEK Gresik menjadi pusat hilirisasi tembaga berkat smelter PT Freeport. Keduanya masing-masing mencatat investasi lebih dari Rp90 triliun dan diproyeksikan menjadi andalan utama Indonesia.
Meski total luas area 25 KEK baru 24 ribu hektare, pemerintah menegaskan kawasan ini menjadi fasilitas utama untuk menarik investor. Berbagai insentif disiapkan, mulai dari tax holiday, pembebasan PPh dan PPN, hingga penangguhan bea masuk.
Capaian Rp294 triliun menunjukkan investasi KEK menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Dengan sektor manufaktur sebagai penopang utama, KEK diyakini mampu memperkuat ekspor, membuka lapangan kerja, dan menarik lebih banyak investor ke Indonesia.
Demikian informasi seputar perkembangan investasi KEK. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.