Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 akan menjadi tahun yang sangat krusial bagi iklim investasi di Indonesia. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada tahun depan, namun berbagai kebijakan fiskal dan alokasi anggaran dinilai akan berdampak signifikan pada daya tarik investasi baik domestik maupun asing.

Sebagian ekonom menganggap target pertumbuhan 5,4% cukup ambisius, mengingat kondisi global yang tidak stabil serta tantangan domestik seperti pengendalian inflasi dan daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, postur RAPBN 2026 harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas fiskal, yang akan menentukan daya tarik Indonesia bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia.

RAPBN 2026: Pengaruh Besar bagi Iklim Investasi di Indonesia=

Salah satu sorotan utama dalam RAPBN 2026 adalah pengurangan anggaran transfer ke daerah dan dana desa (TKD) menjadi sekitar Rp651 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pengurangan itu dilakukan untuk mengoptimalkan alokasi belanja pusat untuk proyek strategis. Namun, pengurangan tersebut membutuhkan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah agar layanan publik tetap berjalan dengan efektif.

Selain itu, potensi kenaikan pajak daerah juga menjadi perhatian penting bagi investor. Kenaikan tersebut dapat berdampak pada biaya operasional dan daya saing daerah bagi pelaku usaha, yang dapat mempengaruhi keputusan investasi.

Pengawasan dan komunikasi yang jelas akan sangat diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian.

Meskipun ada tantangan, aliran modal asing ke Indonesia tetap menunjukkan tren positif. Pada pekan pertama Agustus 2025, tercatat aliran modal sebesar Rp9,24 triliun, menunjukkan bahwa investor masih percaya dengan prospek pasar Indonesia, meskipun berhati-hati dalam menilai kebijakan fiskal dan perpajakan.

RAPBN 2026 menjadi momentum penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi yang kondusif.

Kebijakan fiskal yang transparan, koordinasi pusat-daerah yang baik, serta pengelolaan pajak yang tepat akan menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor dan memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Demikian informasi seputar RAPBN 2026 yang digadang-gadang bakal berpengaruh besar pada iklim investasi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.