Industri Migas 2025: Ada Banyak Tantangan, Namun Peluang Juga Melimpah di Tengah Dinamika Global

Industri migas 2025 (minyak dan gas bumi) Indonesia menghadapi tantangan berat di tengah dinamika global yang kompleks. Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), Moshe Rizal, menyoroti kebijakan global, konflik geopolitik, dan pentingnya prioritas peningkatan produksi domestik sebagai isu utama.

“Industri migas 2025 kita menghadapi tantangan besar, seperti kebijakan Amerika Serikat yang menawarkan insentif besar bagi perusahaan domestik mereka. Hal tersebut dapat mengurangi minat investasi global di Indonesia,” ujar Moshe, Senin (30/12).

Selain itu, ketegangan geopolitik, termasuk konflik Timur Tengah dan hubungan dagang Amerika Serikat-China, menambah ketidakpastian di pasar energi. Moshe menekankan bahwa pemerintah Indonesia perlu fokus pada peningkatan produksi migas domestik untuk menjaga ketahanan energi nasional.

“Kebutuhan energi kita terus meningkat. Walaupun persentase minyak dalam bauran energi menurun, volumenya tetap bertambah. Grafik kebutuhan energi tidak pernah stagnan,” tambah Moshe.

Di sisi lain, energi alternatif seperti biofuel belum mampu memenuhi kebutuhan secara optimal. Dampak lingkungan dan tantangan deforestasi menjadi hambatan besar. Oleh karena itu, migas tetap menjadi pilar utama energi nasional.

Prospek Bisnis Industri Migas 2025

Menurut Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP), Bisman Bhaktiar, asumsi makro sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam APBN 2025 menunjukkan peningkatan lifting minyak menjadi 600 ribu barel per hari dan gas bumi menjadi 1.005 BOEPD.

Namun, tantangan besar seperti izin lahan, kepastian hukum, dan RUU Migas yang tak kunjung selesai menghambat investasi eksplorasi. Bisman mengusulkan percepatan penyelesaian RUU Migas, insentif menarik, serta inovasi teknologi untuk optimalisasi produksi.

Meski menghadapi tantangan berat, peluang tetap ada. Pengembangan teknologi seperti CCS dan CCUS menjadi langkah strategis yang perlu diprioritaskan untuk mendukung keberlanjutan energi nasional.

Demikian informasi seputar risiko yang menanti industri migas 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.