Eksplorasi Migas Indonesia: Bakal Jadi Potensi Besar di Tengah Ketidakpastian Global?

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan delapan fokus area eksplorasi migas Indonesia sangat potensial, meskipun proyeksi masa depan minyak dunia terlihat suram.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa fokus area tersebut ditetapkan setelah kegiatan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang yang mencakup seismik lebih dari 32.000 kilometer.

Dwi mengatakan, hasil analisis data seismik tersebut menghasilkan delapan potensi area, tiga di barat dan lima di timur Indonesia. Namun, ia tidak merinci lebih lanjut mengenai delapan fokus area tersebut.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), lima dari area yang berpotensi menjadi pusat eksplorasi adalah Buton, Timor, Seram, Aru, dan Warim.

Area-area itu diprediksi menyimpan sumber daya migas yang sangat besar. Buton memiliki potensi sekitar 1 miliar barel minyak dan 3,8 TCF gas, sementara Timor memiliki potensi sebesar 4,9 miliar barel minyak dan 29,6 TCF gas.

Seram diperkirakan memiliki 7,5 miliar barel minyak dan 11,5 TCF gas, sedangkan Aru mengandung 6,8 miliar barel minyak dan 50,1 TCF gas. Warim dianggap sebagai harta karun migas Indonesia, memiliki potensi hingga 25,9 miliar barel minyak dan 47,2 TCF gas.

Selain itu, SKK Migas mencatat bahwa Indonesia memiliki 128 cekungan migas, namun hanya 20 di antaranya yang telah berproduksi. Hal ini menunjukkan potensi besar eksplorasi migas Indonesia yang masih belum dimanfaatkan secara optimal.

Dwi juga menyoroti adanya penemuan besar gas dalam dua tahun terakhir, terutama di Geng North dan South Andaman. Penemuan eksplorasi migas Indonesia ini membuat sejumlah perusahaan migas global, seperti ExxonMobil dan BP, kembali tertarik untuk berinvestasi dan melakukan eksplorasi lebih serius di Indonesia.

Eksplorasi migas di Indonesia diharapkan dapat menjadi penopang utama dalam menjaga pasokan energi nasional, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar energi global yang semakin kompetitif.

Meskipun pasar minyak global menghadapi tantangan akibat perubahan struktural energi dan perlambatan ekonomi, potensi besar yang dimiliki Indonesia menawarkan harapan baru bagi masa depan industri migas nasional.

Demikian informasi seputar perkembangan eksplorasi migas Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Subbali.Com.