Perusahaan Daikin Airconditioning Indonesia telah mengumumkan rencana besar dalam upaya mendukung perkembangan industri Airconditioning di Indonesia. Perusahaan ini berencana untuk berinvestasi sebesar Rp6 triliun melalui pembangunan pabrik AC modern di Cikarang. Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Industries Indonesia, Budi Mulia, menjelaskan bahwa investasi ini akan disalurkan dalam dua fase.
Fase pertama melibatkan pembangunan “Factory 1” dengan nilai investasi sebesar Rp3,3 triliun. Factory 1 dijadwalkan akan beroperasi pada akhir tahun 2024. Sementara itu, fase kedua akan melibatkan “Factory 2” dengan perkiraan nilai investasi sekitar Rp2,7 triliun, yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2028.
Budi Mulia juga menjelaskan kapasitas produksi dari kedua pabrik tersebut. Factory 1 akan memiliki kapasitas maksimum untuk memproduksi 1.500.000 set AC rumah tangga per tahun, sedangkan Factory 2 akan mampu memproduksi maksimum 500.000 set AC rumah tangga dan 200.000 set Airconditioning komersial.
Selain kapasitas produksi yang besar, pabrik-pabrik ini juga akan mengadopsi teknologi canggih, yaitu Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI). Hal ini akan membantu dalam meningkatkan efisiensi produksi serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.
Budi Mulia menambahkan bahwa pabrik-pabrik ini akan fokus pada produksi Airconditioning inverter yang hemat listrik dengan menggunakan refrigeran R32 yang lebih ramah lingkungan. Ini sejalan dengan upaya Daikin untuk berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
Shinji Miyata, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, menyoroti tiga aspek utama dari investasi ini. Pertama, Daikin akan mengembangkan Airconditioning dengan teknologi inverter dan refrigeran R32 yang memiliki efisiensi daya listrik tinggi dan dampak lingkungan yang lebih rendah.
Kedua, Daikin akan menerapkan teknologi Global Platform (GPF) yang terhubung dengan unit AC Daikin. Teknologi ini akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mempelajari kebiasaan penggunaan AC dan mengoptimalkan penggunaan listrik secara otomatis. Ketiga, Daikin akan mengembangkan aplikasi yang memantau pergerakan dan penggunaan tabung freonnya untuk mengurangi dampak karbon secara global.
Ini adalah langkah penting dalam upaya perusahaan untuk menjalankan bisnis yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan investasi besar ini, Daikin Airconditioning Indonesia berharap dapat memimpin dalam industri AC Indonesia sambil menjaga komitmen pada keberlanjutan dan efisiensi energi.