Berita

Masyarakat Tabanan Diimbau Tetap Jaga Kerukunan Pasca Aksi Teror Surabaya

Pasca teror Surabaya yang menelan puluhan korban jiwa, Polres Tanaban dan Kodim 1619/Tabanan menggelar deklarasi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Tabanan. Forum ini untuk membahas soal terorisme yang baru saja terjadi di Surabaya. Hasil dari pertemuan tersebut adalah agar umat beragama di Tabanan diminta untuk tetap menjaga kerukunan.

Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bertemu dengan Kapolres Tabanan, AKBP I made Sindar Subawa serta Danim 1619/ Tabanan, Letkol Inf Hasan Abdullah.

Menurut Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa, tujuan dari pertemuan tersebut adalah agar FKUB Tabanan dapat membantu dalam mengkonsolidasi dengan situasi yang berkembang yakni aksi teror.

Masyarakat Tabanan Diimbau Tetap Jaga Kerukunan Pasca Aksi Teror Surabaya

Dalam hal ini FKUB bertugas memberikan informasi dan memberikan keyakinan terhadap umat beragama bahwa kasus tersebut ditangani serius oleh pihak kepolisian. Jadi pada intinya tidak ada agama apapun yang disudutkan. Karena tindakan terorisme hanya dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan agama.

Sementara Dandim 1619/Tabanan, Letkol Inf Hasan Abdullah menegaskan jika masyarakat harus tetap waspada dan harus tetap bertahan. Ini karena kunci untuk melawan tindakan terorisme adalah kekompakan.

Hasan menambahkan bahwa peran dari FKUB adalah untuk menyampaikan ke masing-masing umat beragama agar tetap menjaga kerukunan antara umat beragama.

Ketua FKUB Tabanan, Wayan Tontra menganggap pertemuan tersebut sangat penting untuk menjaga kondisi dan situasi agar tetap aman. Kesatuan dan toleransi antar umat dapat menjaga wialayah Tabanan tetap damai. Seperti slogan Bali yakni tingkatkan menyama braya.

Sebelumnya diberitakan telah terjadi aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo. Aksi terorisme berlangsung selama dua haru berturut-turut. Aksi pengeboman di Surabaya terjadi di 3 Gereja dan Markas Polres Surabaya. Sedangkan aksi bom yang terjadi di Sidoarjo berlokasi di sebuah rukun.

Adapun korban meninggal dari kejadian tersebut berjumlah 28 orang dan korban luka-luka sebanyak 57 orang. Hingga saat ini Densus 88 sedang malakukan penyidikan dan pengejaran terhadap pelaku pelaku lainnya serta jaringan yang terlibat dalam pengeboman di beberapa lokasi di Surabaya.