Berita Bisnis

Bisnis Bali Benny Anak Muda Pengusaha Tempe

Masa remaja tak semua anak muda hanya memikirkan dirinya sendiri, sebagai contoh remaja asal Surakarta, Jawa Tengah ini Benny Santoso yang membuka usaha bisnis di bali bernama IniTempe.

Benny tidak sama dengan anak muda lainnya yang menggeluti bisnis sesuai tren, justru dia memilih tempe sebagai peruntungan di dunia bisnis. Dia merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali di Nusa Dua. Merintis usaha dari tahun 2016, namun dia sempat berhenti karena kesulitan untuk mendapatkan bahan baku.

Sempat bekerja di restoran tetapi tidak betah, Benny memfokuskan lagi ke usahanya yaitu IniTempe. Dia memproduksi tempe yang higienis dan menggunakan bahan baku lokal. Kacang kedelainya diambil dari Grobogan, Jawa Tengah.

IniTempe adalah Cookies yang berbahan dari tempe. Awalnya Benny hanya membuat dan meminta temannya untuk mencoba cookies tersebut ternyata enak dan langsung memesannya.

Untuk membuat Cookiesnya dia perlu waktu lima hari membuat tempe, kemudian satu hari khusus untuk mengolah tempe jadi cookies. Setelah proses enam hari jadilah cookies dari tempe yang vegan dan bebas gula. Benny membuat cookies dalam varian rasa unik seperti daun kelor, rosella, kelapa, jahe, kopi, cokelat pahit, dan garam laut.

Produknya ia pasarkan di Ubud dan Denpasar dan mulai memasok ke hotel. Harga produk IniTempe juga sangat terjangkau. Untuk cookies berharga Rp 30.000, sedangkan dua papan tempe dia hargai Rp 15.000. “Nggak bisa mahal-mahal, karena orang tahunya tempe itu murah,” kata Benny. Padahal jika dipikir proses pembuatan produk Benny sebenarnya sangat panjang.

Benny sendiri punya mimpi besar tentang usaha tempenya. Harapannya dia dapat mengembangkan IniTempe menjadi Bisnis di Bali yang berbasis pariwisata. Dengan membuat pabrik tempe yang layak di Bali. Benny menjelaskan selain bisa memasok ke restoran juga bisa menambah pengetahuan orang tentang tempe.

Diaa menjelaskan pabrik pembuatan tempenya juga bersamaan dengan kebun kacang kedelai, pembuatan, sampai menjadi olahan akhir. Sampai saat ini Benny memiliki tiga orang pegawai untuk membantunya. Ia juga sudah tiga kali mengajar workshop mengenai tempe. Kebanyakan peserta adalah wisatawan mancangeara yang tertarik mengetahui seluk beluk tempe si superfood. Tak lupa Benny juga menggalakkan makan tempe kepada orang-orang dengan #ayomakantempe dan #kitabangsatempe.